Wawasan Kebangsaan merupakan salah satu aspek penting yang harus dikuasai oleh setiap calon Taruna Akademi Militer (Akmil). Materi ini tidak hanya menguji pengetahuan tentang nilai-nilai dasar negara, seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, tetapi juga mengasah pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa, sistem pemerintahan, serta peran TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Menguasai wawasan kebangsaan sangat krusial bagi Taruna Akmil agar dapat menjadi pemimpin yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah berbagai tantangan zaman.
Artikel ini menyajikan 100 soal wawasan kebangsaan lengkap dengan kunci jawaban dan kisi-kisi terbaru yang dapat membantu calon Taruna Akmil dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi dengan lebih optimal.
Daftar Isi
ToggleKisi-Kisi Soal Wawasan Kebangsaan Taruna Akmil

Dalam proses seleksi Taruna Akademi Militer, pemahaman tentang wawasan kebangsaan menjadi salah satu aspek utama yang diuji. Kisi-kisi soal wawasan kebangsaan ini dirancang untuk membantu calon Taruna memahami cakupan materi yang akan diujikan, mulai dari nilai-nilai dasar negara seperti Pancasila, UUD 1945, hingga sejarah perjuangan bangsa dan peran TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI.
- Pancasila
Peserta diharapkan memahami nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, serta mampu menerapkan butir-butir pengamalannya dalam kehidupan sosial, bermasyarakat, dan berbangsa. - UUD 1945
Tes mencakup pemahaman terhadap isi, struktur, dan makna pasal-pasal penting dalam UUD 1945, serta bagaimana konstitusi tersebut menjadi landasan hukum tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan. - Bhinneka Tunggal Ika
Mengukur pemahaman tentang makna semboyan nasional “Bhinneka Tunggal Ika”, serta sikap toleransi dan penerimaan terhadap keragaman budaya, agama, bahasa, dan suku di Indonesia. - NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Peserta harus memahami pentingnya menjaga keutuhan wilayah NKRI, mengenal bentuk ancaman disintegrasi, dan memiliki sikap anti terhadap separatisme dan radikalisme. - Isu-Isu Terkini
Tes ini menilai wawasan peserta terhadap isu-isu aktual di bidang politik, sosial, budaya, dan ekonomi yang sedang berkembang di tingkat nasional maupun internasional, serta kemampuan menanggapi secara kritis. - Wawasan Nusantara
Mengukur sejauh mana peserta memahami Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap wilayah negara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, dan pertahanan keamanan. - PKI (Partai Komunis Indonesia)
Peserta perlu mengetahui sejarah kelam PKI di Indonesia, terutama peristiwa G30S/PKI, bahaya laten komunisme, dan kebijakan negara dalam menolak ideologi tersebut. - Kebijakan Pemerintah
Menguji pemahaman terhadap kebijakan strategis pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan nasional, pertahanan, ketahanan nasional, dan isu prioritas negara lainnya. - Agama
Menilai pemahaman peserta tentang peran agama dalam membentuk moral dan etika bangsa, toleransi antarumat beragama, serta kontribusi nilai-nilai religius dalam menjaga persatuan dan pembangunan nasional. - Berita dan Isu Kebangsaan Terkini
Tes ini mencakup pemahaman peserta terhadap berita nasional aktual yang berdampak terhadap stabilitas negara, serta kemampuan menganalisis informasi dari media dengan berpikir kritis dan berwawasan kebangsaan.
Contoh Soal Wawasan Kebangsaan Taruna Akmil dengan Pembahasannya

Untuk memudahkan persiapan menghadapi tes wawasan kebangsaan Taruna Akmil, berikut kami sajikan beberapa contoh soal beserta pembahasannya yang disusun berdasarkan kisi-kisi terbaru. Contoh soal ini dirancang untuk melatih pemahaman dan kemampuan analisis calon Taruna dalam menjawab berbagai jenis pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan, sejarah, dan peran TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Soal Nomor 1
Dalam konteks Pancasila sebagai dasar negara, bagaimana penerapan sila ke-3, “Persatuan Indonesia,” dapat menjadi solusi strategis dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa yang semakin kompleks di era globalisasi saat ini?
A. Mengedepankan kepentingan kelompok dan daerah masing-masing sebagai cara menjaga kedaulatan lokal agar tetap kuat.
B. Menguatkan rasa nasionalisme dan memperkuat kebhinekaan melalui pendidikan, dialog antarbudaya, dan kebijakan inklusif yang menyatukan seluruh elemen bangsa.
C. Membatasi interaksi antar daerah dan kelompok suku agar tidak terjadi benturan budaya dan konflik sosial.
D. Mengutamakan dominasi satu kelompok mayoritas untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
E. Mengabaikan perbedaan dan keragaman yang ada agar tidak menimbulkan konflik.
Jawaban: B
Pembahasan:
Sila ketiga Pancasila mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia di tengah keragaman suku, budaya, dan agama. Di era globalisasi yang membuka banyak pengaruh luar dan potensi perpecahan, solusi strategis adalah dengan menguatkan rasa nasionalisme, pendidikan kebhinekaan, serta dialog antarbudaya yang inklusif agar seluruh elemen bangsa merasa dihargai dan terlibat dalam pembangunan bersama. Pilihan B sesuai dengan nilai-nilai persatuan dalam Pancasila dan efektif menangkal disintegrasi.
Soal Nomor 2
UUD 1945 menempatkan kekuasaan pemerintahan sebagai cerminan kedaulatan rakyat. Analisislah bagaimana prinsip demokrasi yang diatur dalam UUD 1945 dapat menjamin hak-hak minoritas dalam sistem politik Indonesia, terutama dalam konteks menjaga keberagaman sosial dan budaya?
A. Demokrasi memberikan hak suara mayoritas sehingga minoritas harus tunduk tanpa perlindungan khusus.
B. UUD 1945 memberikan perlindungan hukum dan kebebasan berpendapat kepada seluruh warga negara, termasuk kelompok minoritas, melalui sistem checks and balances dan mekanisme peradilan.
C. Pemerintah tidak perlu mengakomodasi kepentingan minoritas karena fokusnya hanya pada pembangunan nasional.
D. Sistem politik di Indonesia bersifat sentralistik, sehingga suara minoritas sering terabaikan demi kepentingan nasional.
E. Hak-hak minoritas dijamin secara terbatas hanya di bidang ekonomi, bukan sosial atau budaya.
Jawaban: B
Pembahasan:
UUD 1945 menegaskan kedaulatan berada di tangan rakyat yang diimplementasikan dalam sistem demokrasi yang menjamin hak-hak seluruh warga negara, termasuk minoritas. Melalui prinsip checks and balances, hak asasi manusia, dan perlindungan hukum, demokrasi Indonesia mengakomodasi keberagaman sosial dan budaya. Mekanisme peradilan dan kebebasan berpendapat menjadi instrumen utama menjaga hak minoritas tetap terlindungi.
Soal Nomor 3
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” mencerminkan keragaman Indonesia yang bersatu. Jika terjadi konflik sosial yang dipicu oleh perbedaan suku dan agama, langkah strategis apa yang paling tepat untuk menegakkan nilai-nilai semboyan tersebut dan menjaga harmoni nasional?
A. Mengutamakan kekuatan militer untuk menindak tegas pihak yang memicu konflik tanpa memperhatikan latar belakang sosial.
B. Mendorong dialog antar komunitas yang berbeda dengan melibatkan tokoh agama, adat, dan pemuda untuk mencari solusi bersama secara damai dan saling menghargai.
C. Membiarkan konflik mereda dengan sendirinya tanpa campur tangan pemerintah agar tidak memperburuk situasi.
D. Memfokuskan pembangunan ekonomi hanya pada daerah yang damai untuk mempercepat kemajuan nasional.
E. Melarang masyarakat berbicara mengenai perbedaan agama dan suku untuk menghindari perpecahan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Nilai “Bhinneka Tunggal Ika” mengajarkan pentingnya keberagaman yang dihormati dan persatuan. Konflik sosial yang timbul karena perbedaan harus diselesaikan melalui pendekatan dialog yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama dan adat, untuk menciptakan solusi damai dan saling menghargai. Pendekatan ini paling efektif dan sesuai dengan semangat semboyan nasional.
Soal Nomor 4
Dalam menjaga keutuhan NKRI, berbagai bentuk ancaman disintegrasi seperti separatisme dan radikalisme terus muncul. Bagaimana pendekatan strategi pertahanan negara yang berbasis wawasan nusantara dapat efektif menanggulangi ancaman tersebut?
A. Mengedepankan kekuatan militer tanpa melibatkan masyarakat lokal agar penegakan hukum berjalan cepat.
B. Membangun sinergi antara pertahanan militer, pembangunan sosial-ekonomi, dan penguatan nilai kebangsaan di seluruh wilayah Nusantara.
C. Mengabaikan pembangunan daerah terpencil karena dianggap rawan konflik.
D. Mengutamakan pendekatan isolasi wilayah agar tidak terpengaruh ancaman luar.
E. Membatasi kebebasan berpendapat warga agar tidak muncul ideologi yang mengancam.
Jawaban: B
Pembahasan:
Wawasan Nusantara memandang wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan yang harus dijaga dari berbagai aspek, tidak hanya militer tapi juga sosial dan ekonomi. Pendekatan yang terpadu antara kekuatan pertahanan, pembangunan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan nilai kebangsaan dapat meminimalisasi akar masalah yang menjadi sumber ancaman disintegrasi seperti separatisme dan radikalisme.
Soal Nomor 5
Dalam menghadapi isu-isu kebangsaan terkini seperti pengaruh digitalisasi dan penyebaran informasi hoaks, bagaimana peran generasi muda sebagai calon Taruna Akmil dalam menjaga stabilitas dan persatuan bangsa?
A. Menggunakan media sosial untuk menyebarkan semua jenis informasi tanpa seleksi untuk meningkatkan kebebasan berekspresi.
B. Memperkuat literasi digital dan kritis terhadap informasi, serta aktif menyebarkan konten yang mendukung nilai-nilai kebangsaan dan persatuan.
C. Menghindari diskusi tentang isu kebangsaan di ruang publik agar tidak menimbulkan perdebatan.
D. Fokus hanya pada tugas militer dan mengabaikan peran dalam sosial budaya dan informasi.
E. Menggunakan teknologi digital untuk mendominasi media sosial agar mempengaruhi opini publik tanpa kompromi.
Jawaban: B
Pembahasan:
Generasi muda, terutama calon Taruna Akmil, memiliki peran strategis dalam era digital untuk menjaga stabilitas bangsa dengan cara mengembangkan literasi digital yang kritis. Mereka harus mampu memilih dan menyebarkan informasi yang benar dan mendukung persatuan, sekaligus menolak penyebaran hoaks yang dapat memecah belah bangsa. Peran ini sejalan dengan misi menjaga wawasan kebangsaan di era modern.
Soal Nomor 6
Dalam konteks sejarah kelam peristiwa G30S/PKI, analisislah bagaimana pemahaman terhadap bahaya laten komunisme menjadi penting bagi Taruna Akmil dalam menjaga ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI saat ini?
A. Bahaya laten komunisme sudah tidak relevan dan tidak perlu dijadikan perhatian karena era tersebut telah berlalu.
B. Pemahaman bahaya laten komunisme penting agar Taruna Akmil dapat mengenali upaya infiltrasi ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan mengambil tindakan preventif menjaga keutuhan negara.
C. Bahaya laten komunisme hanya terkait dengan aspek ekonomi dan tidak berdampak pada ideologi bangsa.
D. Taruna Akmil hanya perlu fokus pada kemampuan militer tanpa memahami sejarah politik seperti G30S/PKI.
E. Paham komunisme sebaiknya dibiarkan berkembang sebagai bentuk kebebasan berpendapat di Indonesia.
Jawaban: B
Pembahasan:
Peristiwa G30S/PKI menjadi pelajaran penting bahwa komunisme adalah ancaman serius terhadap ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI. Taruna Akmil harus memahami bahaya laten komunisme agar dapat mengenali tanda-tanda infiltrasi ideologi ini dan menjaga stabilitas nasional, sekaligus memperkuat pertahanan ideologi negara.
Soal Nomor 7
UUD 1945 mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara dalam penyelenggaraan negara. Jika terjadi pelanggaran hak asasi yang dilakukan oleh aparat negara, bagaimana mekanisme konstitusional dalam UUD 1945 yang dapat digunakan warga negara untuk menegakkan keadilan?
A. Warga negara tidak memiliki hak untuk menuntut aparat negara karena aparat memiliki kekuasaan mutlak.
B. Melalui mekanisme pengaduan ke lembaga peradilan dan Komisi Yudisial serta hak mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi.
C. Menggunakan kekerasan sebagai bentuk perlawanan terhadap aparat negara.
D. Mengabaikan pelanggaran tersebut karena tidak ada jalan keluar secara hukum.
E. Menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada pihak militer untuk penyelesaian.
Jawaban: B
Pembahasan:
UUD 1945 memberikan jaminan perlindungan hak asasi dan menegaskan mekanisme hukum bagi warga negara untuk melaporkan dan mengadili pelanggaran, termasuk oleh aparat negara. Melalui lembaga peradilan, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, warga dapat menegakkan keadilan sesuai konstitusi.
Soal Nomor 8
Sikap toleransi yang tercermin dari nilai Bhinneka Tunggal Ika sangat penting di tengah dinamika sosial yang kompleks. Bagaimana penerapan sikap toleransi tersebut dapat mencegah munculnya radikalisme dan konflik sosial di masyarakat?
A. Menutup diri dari kelompok lain agar tidak terjadi konflik.
B. Melakukan pendekatan inklusif dengan menghargai perbedaan, membangun komunikasi lintas agama dan budaya, serta mengedukasi masyarakat tentang nilai persatuan.
C. Memaksakan satu nilai mayoritas untuk menjaga stabilitas.
D. Mengabaikan perbedaan dan berharap masalah konflik hilang dengan sendirinya.
E. Melarang aktivitas keagamaan dan budaya tertentu untuk mencegah konflik.
Jawaban: B
Pembahasan:
Toleransi sebagai nilai Bhinneka Tunggal Ika menuntut penghargaan atas keberagaman dan membangun dialog antar kelompok untuk memperkuat persatuan. Sikap inklusif dan edukasi mencegah radikalisme dan konflik sosial dengan mengurangi prasangka dan meningkatkan rasa saling percaya.
Soal Nomor 9
Wawasan Nusantara memandang Indonesia sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial, dan pertahanan keamanan. Bagaimana konsep wawasan nusantara dapat menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan di daerah perbatasan?
A. Fokus hanya pada aspek pertahanan militer tanpa memperhatikan kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat perbatasan.
B. Menyatukan pendekatan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan dengan melibatkan masyarakat lokal agar kesejahteraan dan keamanan daerah perbatasan terjamin.
C. Mengabaikan daerah perbatasan karena dianggap tidak strategis bagi negara.
D. Menyerahkan sepenuhnya pembangunan perbatasan kepada pemerintah daerah tanpa koordinasi pusat.
E. Membangun perbatasan secara sporadis tanpa mempertimbangkan kondisi geografis dan sosial.
Jawaban: B
Pembahasan:
Wawasan Nusantara menekankan pentingnya kesatuan holistik yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pertahanan dalam pembangunan. Di daerah perbatasan, pendekatan terpadu yang melibatkan masyarakat lokal sangat penting agar pembangunan berkelanjutan dapat menjaga kedaulatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Soal Nomor 10
Dalam menghadapi berbagai isu kebangsaan terkini, terutama terkait penyebaran berita hoaks dan disinformasi, bagaimana strategi yang paling efektif bagi Taruna Akmil untuk mengelola informasi dan menjaga stabilitas nasional?
A. Menggunakan sensor ketat terhadap semua media tanpa mempertimbangkan kebebasan pers.
B. Mengedukasi masyarakat dan diri sendiri tentang literasi media, mendorong kritisisme dalam menerima informasi, serta memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi dan menangkal hoaks.
C. Membiarkan masyarakat bebas menerima informasi tanpa intervensi apapun.
D. Mengabaikan isu berita hoaks karena tidak berdampak signifikan terhadap stabilitas nasional.
E. Menggunakan propaganda militer untuk mengontrol opini publik secara luas.
Jawaban: B
Pembahasan:
Strategi terbaik adalah meningkatkan literasi media dan kemampuan kritis untuk menyaring informasi. Taruna Akmil harus aktif menggunakan teknologi modern untuk mendeteksi hoaks serta mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Pendekatan ini menjaga stabilitas nasional tanpa mengorbankan kebebasan berpendapat.
Soal Nomor 11
Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai yang harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Analisislah bagaimana nilai gotong royong dalam sila ketiga Pancasila dapat menjadi solusi terhadap masalah sosial modern seperti individualisme dan polarisasi masyarakat?
A. Gotong royong hanya relevan dalam konteks tradisional dan tidak dapat diterapkan pada masyarakat modern.
B. Gotong royong dapat memperkuat solidaritas sosial dengan mendorong kerja sama dan kepedulian bersama, sehingga mengurangi individualisme dan polarisasi yang memecah belah.
C. Gotong royong justru memperparah polarisasi karena memaksa semua orang mengikuti satu cara berpikir.
D. Individualisme lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas dibandingkan gotong royong.
E. Polarisasi masyarakat adalah hal yang tidak dapat dihindari dan tidak perlu diatasi.
Jawaban: B
Pembahasan:
Nilai gotong royong mengajarkan kerja sama dan saling membantu yang sangat penting untuk mengatasi masalah individualisme yang cenderung egois dan polarisasi yang memecah belah. Implementasi nilai ini dalam kehidupan modern dapat mempererat persatuan dan kebersamaan sosial.
Soal Nomor 12
Dalam konteks sistem ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945 menjamin prinsip checks and balances antara lembaga negara. Jelaskan bagaimana mekanisme checks and balances ini dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga demokrasi?
A. Dengan memberikan kekuasaan mutlak kepada satu lembaga negara saja.
B. Dengan membagi kekuasaan negara ke dalam legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang saling mengawasi dan mengimbangi satu sama lain agar tidak ada yang berkuasa secara absolut.
C. Dengan membatasi peran masyarakat dalam pengawasan terhadap pemerintah.
D. Dengan menyerahkan semua keputusan politik kepada presiden tanpa kontrol dari lembaga lain.
E. Dengan menghilangkan lembaga legislatif agar eksekutif dapat bekerja lebih efisien.
Jawaban: B
Pembahasan:
Checks and balances adalah prinsip dasar dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang mengatur pembagian kekuasaan di antara lembaga negara agar saling mengawasi dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Mekanisme ini menjaga keseimbangan dan memperkuat demokrasi.
Soal Nomor 13
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna persatuan dalam keberagaman. Bagaimana nilai ini dapat diterapkan dalam konteks kebijakan pendidikan nasional untuk meningkatkan integrasi sosial di Indonesia?
A. Dengan menghapus pelajaran budaya daerah agar semua siswa memiliki satu budaya nasional.
B. Dengan mengembangkan kurikulum yang menghargai keragaman budaya, bahasa, dan agama serta mendorong kegiatan lintas budaya di sekolah untuk membangun saling pengertian dan toleransi.
C. Dengan membatasi siswa untuk berinteraksi hanya dengan kelompoknya sendiri.
D. Dengan menekankan pelajaran sejarah nasional saja tanpa memperhatikan budaya lokal.
E. Dengan mendorong segregasi sekolah berdasarkan suku dan agama.
Jawaban: B
Pembahasan:
Penerapan nilai Bhinneka Tunggal Ika di pendidikan nasional sangat penting untuk membentuk sikap toleransi dan saling menghargai keberagaman. Kurikulum yang inklusif dan kegiatan lintas budaya membantu mengurangi prasangka dan memperkuat integrasi sosial.
Soal Nomor 14
NKRI menghadapi berbagai ancaman dari dalam maupun luar negeri, termasuk radikalisme dan separatisme. Bagaimana peran Taruna Akmil dalam menjaga keutuhan NKRI melalui penerapan wawasan kebangsaan dan sikap patriotisme?
A. Hanya fokus pada latihan fisik tanpa memahami wawasan kebangsaan.
B. Menerapkan wawasan kebangsaan secara aktif dengan memahami sejarah, nilai-nilai Pancasila, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui tindakan nyata dan sikap patriotik.
C. Mengabaikan ancaman radikalisme karena dianggap masalah sosial.
D. Menjaga keutuhan NKRI cukup dilakukan oleh aparat keamanan saja, bukan taruna.
E. Melakukan tindakan represif tanpa pemahaman ideologi kebangsaan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Taruna Akmil harus memahami wawasan kebangsaan agar mampu mengenali ancaman terhadap NKRI dan mengambil peran aktif menjaga keutuhan negara dengan sikap patriotisme yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan persatuan bangsa.
Soal Nomor 15
Isu-isu kebangsaan terkini seperti globalisasi dan digitalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Bagaimana Taruna Akmil dapat menanggapi perubahan ini secara kritis dan konstruktif demi kepentingan nasional?
A. Menolak semua perubahan dan kembali ke cara-cara tradisional.
B. Menerima perubahan dengan sikap kritis, memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa, serta menjaga nilai-nilai kebangsaan agar tidak tergerus oleh pengaruh negatif globalisasi.
C. Mengabaikan isu-isu terkini karena bukan tugas militer.
D. Mengikuti arus tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan budaya.
E. Menyerahkan sepenuhnya pengelolaan perubahan kepada pihak asing.
Jawaban: B
Pembahasan:
Taruna Akmil harus mampu memahami dan menanggapi isu-isu kebangsaan terkini dengan sikap kritis dan konstruktif, memanfaatkan peluang teknologi dan globalisasi untuk kemajuan nasional, sambil tetap menjaga identitas dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia agar tetap kokoh.
Soal Nomor 16
Pancasila sebagai dasar negara menuntut pelaksanaan nilai-nilainya dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa. Analisis bagaimana penerapan sila kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” dapat mengatasi masalah ketidakadilan sosial di era modern tanpa mengabaikan keberagaman Indonesia?
A. Dengan menerapkan aturan yang sama untuk seluruh masyarakat tanpa memperhatikan kondisi sosial dan budaya masing-masing.
B. Dengan menghormati hak asasi manusia secara universal sekaligus menghargai perbedaan budaya dan agama sehingga tercipta keadilan sosial yang inklusif dan beradab.
C. Dengan mengutamakan kelompok mayoritas dalam kebijakan sosial agar stabilitas terjaga.
D. Dengan meniadakan perbedaan budaya demi menciptakan kesetaraan mutlak.
E. Dengan mengabaikan isu sosial karena dianggap bukan tanggung jawab negara.
Jawaban: B
Pembahasan:
Sila kedua menekankan pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab, yang berarti menghormati hak asasi manusia sekaligus menghargai keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Penerapan nilai ini dapat membantu mengatasi ketidakadilan sosial dengan pendekatan inklusif dan menghormati perbedaan.
Soal Nomor 17
Dalam UUD 1945, Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan.” Bagaimana pasal ini menjadi dasar hukum untuk menghapus diskriminasi dan meningkatkan persatuan di Indonesia?
A. Pasal ini hanya berlaku untuk warga negara tertentu saja.
B. Pasal ini menegaskan prinsip persamaan hak dan kewajiban di hadapan hukum sehingga setiap bentuk diskriminasi yang menghambat persatuan harus dihapuskan.
C. Pasal ini membolehkan diskriminasi berdasarkan suku dan agama.
D. Pasal ini tidak relevan dengan isu persatuan nasional.
E. Pasal ini hanya berlaku dalam konteks pemerintahan daerah.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pasal 27 ayat (1) menegaskan bahwa semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan pemerintahan, sehingga menjadi dasar hukum penting untuk menolak segala bentuk diskriminasi dan mendukung terciptanya persatuan nasional.
Soal Nomor 18
Bhinneka Tunggal Ika berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Dalam konteks dinamika sosial politik saat ini, bagaimana nilai ini bisa menjadi fondasi penanganan konflik antar kelompok masyarakat?
A. Dengan mengutamakan kepentingan kelompok mayoritas saja agar cepat selesai.
B. Dengan mengedepankan dialog, saling menghargai perbedaan, dan mencari titik temu yang menguatkan persatuan di tengah keragaman.
C. Dengan menghindari interaksi antar kelompok yang berbeda agar konflik tidak muncul.
D. Dengan memaksakan satu budaya agar semua pihak seragam.
E. Dengan mengabaikan perbedaan karena dianggap sumber masalah.
Jawaban: B
Pembahasan:
Nilai Bhinneka Tunggal Ika mendorong pendekatan dialog dan saling menghormati sebagai cara utama dalam menyelesaikan konflik antar kelompok. Sikap ini menjaga keragaman sekaligus memperkuat persatuan bangsa.
Soal Nomor 19
NKRI sebagai bentuk negara kesatuan menghadapi ancaman disintegrasi dari berbagai kelompok separatis. Analisis bagaimana penegakan hukum dan dialog sosial dapat berjalan beriringan dalam menjaga keutuhan NKRI?
A. Penegakan hukum saja cukup tanpa perlu dialog sosial.
B. Dialog sosial tanpa penegakan hukum akan melemahkan keutuhan NKRI.
C. Penegakan hukum harus didukung dengan dialog sosial untuk memahami aspirasi masyarakat, sehingga solusi yang diambil efektif dan berkelanjutan dalam menjaga keutuhan NKRI.
D. Separatisme harus dibiarkan berkembang agar rakyat bebas menentukan nasib sendiri.
E. Penegakan hukum harus dilakukan dengan kekerasan tanpa mempertimbangkan aspirasi masyarakat.
Jawaban: C
Pembahasan:
Penegakan hukum yang adil harus berjalan seiring dengan dialog sosial agar aspirasi masyarakat didengar dan solusi yang diambil tidak hanya bersifat represif tapi juga membangun, sehingga menjaga keutuhan NKRI secara berkelanjutan.
Soal Nomor 20
Isu kebangsaan terkini seperti pandemi global mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi Indonesia. Bagaimana sikap dan tindakan taruna yang mencerminkan wawasan kebangsaan dalam menghadapi tantangan global ini?
A. Menyerah dan tidak berperan aktif dalam solusi bersama.
B. Memahami pentingnya gotong royong nasional, disiplin terhadap protokol kesehatan, serta mendukung kebijakan pemerintah demi menjaga persatuan dan keberlanjutan bangsa.
C. Mengabaikan kebijakan pemerintah karena dianggap mengganggu kebebasan.
D. Fokus hanya pada kepentingan pribadi tanpa memperhatikan dampak sosial.
E. Menolak perubahan dan tetap menjalankan kebiasaan lama.
Jawaban: B
Pembahasan:
Taruna harus menunjukkan sikap patriotik dan tanggung jawab sosial dengan aktif mendukung kebijakan pemerintah, disiplin dalam protokol kesehatan, serta mengedepankan semangat gotong royong demi mengatasi dampak pandemi dan menjaga persatuan nasional.
Dapatkan Soal Wawasan Kebangsaan Taruna Akmil Lebih Lengkap!
Ingin memperdalam persiapan Anda dengan soal-soal latihan lengkap dan pembahasan mendetail untuk Tes Wawasan Kebangsaan Taruna Akmil? Kunjungi casis.or.id sekarang juga dan akses ribuan soal berkualitas yang siap membantu Anda sukses dalam seleksi! Jangan lewatkan kesempatan belajar terbaik untuk meraih prestasi maksimal. Klik dan mulai latihan sekarang!