Menjadi bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah impian banyak generasi muda yang ingin mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Salah satu jalur untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah dengan mengikuti seleksi masuk Tamtama. Tamtama merupakan golongan kepangkatan prajurit paling dasar dalam struktur militer TNI, yang memiliki peran penting dalam mendukung operasional dan tugas-tugas pertahanan.
Meskipun berada di tingkat awal, posisi Tamtama menjadi fondasi kekuatan militer yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Proses seleksi masuk Tamtama pun tidak mudah dan membutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam menghadapi berbagai jenis tes yang mencakup kemampuan akademik, fisik, hingga psikotes.
Dalam artikel ini, kami sajikan lebih dari 150 soal latihan tes masuk Tamtama lengkap dengan pembahasannya, guna membantu para calon prajurit mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Daftar Isi
ToggleKisi-Kisi Tes Masuk TAMTAMA

Dengan mengetahui materi dan jenis soal yang akan dihadapi, persiapan dapat dilakukan secara lebih terarah dan efektif. Tes masuk Tamtama tidak hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga mencakup aspek pengetahuan umum, kepribadian, dan kemampuan dasar lainnya. Berikut ini adalah daftar kisi-kisi yang umumnya diujikan dalam tes masuk Tamtama.
- Sejarah Indonesia
Menguji pengetahuan tentang peristiwa penting dalam sejarah bangsa, seperti proklamasi kemerdekaan, perjuangan pahlawan nasional, dan peristiwa 10 November. Tes ini menilai sejauh mana peserta memahami akar perjuangan bangsa Indonesia. - Geografi Indonesia
Soal mencakup letak wilayah, batas-batas negara, kenampakan alam, dan potensi sumber daya alam Indonesia. Materi ini penting agar calon prajurit mengenal wilayah nusantara yang akan dijaga kedaulatannya. - Sistem Pemerintahan dan Politik
Menilai pemahaman peserta terhadap sistem pemerintahan Indonesia, seperti pembagian kekuasaan, fungsi lembaga negara, dan proses pemilu. Soal dapat berupa peran DPR, tugas presiden, atau dasar hukum negara. - Isu-Isu Terkini
Berisi pertanyaan tentang berita nasional terbaru dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan pertahanan. Materi ini menilai kepedulian peserta terhadap perkembangan bangsa dan aktualitas informasi. - Aritmatika Dasar
Soal mencakup operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian), persen, perbandingan, dan bilangan bulat. Digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir logis dan keterampilan berhitung cepat. - Aljabar Sederhana
Menguji kemampuan menyelesaikan persamaan linear, substitusi, dan pemfaktoran aljabar. Peserta juga dapat diuji dalam menyusun bentuk aljabar dari soal cerita. - Geometri dan Bangun Datar
Berisi soal tentang luas, keliling, volume, serta sifat bangun datar dan bangun ruang. Pengetahuan ini penting karena banyak diterapkan dalam perencanaan, navigasi, dan logistik militer. - Statistika Dasar
Soal mencakup rata-rata, median, modus, dan membaca data dari tabel atau diagram. Tes ini menilai kemampuan menganalisis data sederhana, yang berguna dalam laporan atau pengambilan keputusan. - Membaca Pemahaman
Soal berupa teks bacaan pendek yang harus dipahami untuk menjawab pertanyaan tentang isi, makna tersirat, dan simpulan. Tes ini mengukur daya analisis dan interpretasi peserta terhadap informasi tertulis. - Tata Bahasa dan Kalimat Efektif
Menguji pemahaman peserta terhadap struktur kalimat, penggunaan kata hubung, dan kalimat baku. Peserta harus bisa membedakan kalimat yang efisien dan tidak ambigu. - Ejaan dan Tanda Baca
Soal berkaitan dengan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan aturan penulisan sesuai kaidah PUEBI. Kemampuan ini penting untuk menyampaikan pesan dengan tepat dan resmi. - Sinonim dan Antonim
Mengukur pemahaman makna kata serta kemampuan memilih padanan atau lawan kata dalam konteks kalimat. Tes ini penting untuk memperkaya kosakata dan ketepatan penggunaan bahasa. - Vocabulary (Kosakata)
Menguji penguasaan kata dasar dalam Bahasa Inggris, terutama yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau perintah umum. Peserta harus bisa memilih kata yang tepat dalam konteks kalimat. - Grammar (Tata Bahasa Inggris)
Soal mencakup penggunaan tenses, preposisi, subject-verb agreement, dan kalimat aktif-pasif. Tes ini menilai ketepatan dalam menyusun dan memahami kalimat sederhana. - Reading Comprehension
Berisi teks singkat berbahasa Inggris dan pertanyaan yang menguji pemahaman terhadap isi teks. Peserta harus mampu mengidentifikasi ide pokok dan informasi penting dalam bacaan. - Sentence Completion
Soal melengkapi kalimat rumpang dengan pilihan jawaban yang paling tepat. Tes ini menilai penguasaan grammar dan keluwesan dalam menyusun kalimat. - Pancasila
Soal menguji pemahaman terhadap isi dan nilai-nilai lima sila Pancasila serta aplikasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Materi ini mendidik peserta agar berjiwa nasionalis dan berintegritas. - UUD 1945
Berisi pertanyaan tentang isi pokok UUD, amandemen, serta hak dan kewajiban warga negara. Pemahaman ini penting untuk membentuk sikap taat hukum dan paham konstitusi. - Bhinneka Tunggal Ika
Menguji pemahaman tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman budaya, suku, dan agama di Indonesia. Tes ini mengarahkan peserta agar mampu menjaga toleransi dan persaudaraan dalam kesatuan. - Sejarah Perjuangan Bangsa
Soal mencakup tokoh-tokoh nasional, peristiwa perjuangan kemerdekaan, dan semangat bela negara. Materi ini membentuk rasa cinta tanah air dan kesadaran sejarah peserta.
Contoh Soal Tes Masuk TAMTAMA

Berikut beberapa contoh soal tes masuk Tamtama lengkap dengan pembahasannya, agar kamu dapat berlatih secara lebih fokus dan maksimal. Mari kita simak bersama dan persiapkan diri untuk menghadapi seleksi dengan lebih percaya diri.
Soal Nomor 1
Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, peristiwa 10 November 1945 menjadi momentum penting yang mencerminkan semangat rakyat Surabaya melawan agresi militer Belanda. Jika melihat peran strategis peristiwa tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap konsolidasi nasional di tingkat pusat dan daerah dalam membentuk identitas nasional Indonesia pasca proklamasi?
A. Peristiwa 10 November memperkuat koordinasi militer pusat dengan daerah sehingga tercipta kesatuan strategi dalam mempertahankan kemerdekaan.
B. Peristiwa tersebut hanya menjadi simbol perjuangan lokal tanpa berdampak signifikan terhadap kebijakan pusat.
C. Dampaknya menyebabkan terjadinya fragmentasi antara pemimpin daerah dan pusat yang melemahkan persatuan nasional.
D. Peristiwa itu lebih berpengaruh pada pembentukan sistem pemerintahan di tingkat nasional daripada pada semangat rakyat.
E. Meskipun heroik, peristiwa 10 November tidak memengaruhi pengakuan internasional terhadap Indonesia.
Jawaban: A
Pembahasan:
Peristiwa 10 November di Surabaya menunjukkan kegigihan rakyat daerah mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan. Semangat tersebut menginspirasi gerakan serupa di daerah lain dan memperkuat hubungan koordinasi antara pusat dan daerah dalam mempertahankan kedaulatan. Hal ini turut membentuk identitas nasional yang kuat sebagai bangsa yang bersatu melawan penjajahan. Opsi B dan E salah karena peristiwa ini berpengaruh luas, bukan hanya lokal. C salah karena tidak ada fragmentasi besar yang melemahkan nasionalisme, dan D salah karena pengaruhnya lebih ke perjuangan rakyat daripada sistem pemerintahan.
Soal Nomor 2
Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai negara kepulauan yang berada di antara dua benua dan dua samudra. Analisislah bagaimana letak geografis ini memengaruhi kebijakan pertahanan negara dan peran Tamtama dalam menjaga kedaulatan wilayah, terutama terkait ancaman dari aspek maritim dan perbatasan darat?
A. Letak geografis mendorong fokus pertahanan utama pada pertahanan udara dan angkatan udara.
B. Posisi Indonesia memungkinkan peran Tamtama lebih menonjol pada tugas administratif daripada operasi lapangan.
C. Letak strategis mengharuskan Tamtama aktif dalam operasi pengawasan wilayah laut dan patroli perbatasan darat untuk mencegah infiltrasi.
D. Karena letak geografis, Tamtama hanya bertugas di wilayah pulau utama dan mengabaikan pulau-pulau kecil.
E. Posisi strategis tidak berdampak signifikan pada tugas Tamtama karena mereka lebih fokus pada pelatihan di markas.
Jawaban: C
Pembahasan:
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki ribuan pulau dan perairan yang luas, sehingga menjadi tantangan utama dalam menjaga kedaulatan wilayah. Tamtama memiliki peran penting dalam pengawasan maritim dan pengamanan perbatasan darat guna mencegah ancaman infiltrasi dan pelanggaran wilayah. Opsi A salah karena pertahanan udara hanya satu bagian dari keseluruhan, B salah karena Tamtama lebih banyak terlibat operasi lapangan, D dan E tidak benar karena tugas Tamtama melibatkan pengamanan wilayah yang luas dan aktif.
Soal Nomor 3
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, DPR memiliki peran strategis dalam pengawasan dan pembuatan undang-undang. Jika seorang Tamtama kelak harus menjalankan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh DPR, bagaimana pentingnya pemahaman tentang fungsi DPR bagi seorang prajurit dalam menjalankan tugasnya di lapangan?
A. Pemahaman fungsi DPR tidak diperlukan karena tugas prajurit hanya melaksanakan perintah atasan.
B. Mengetahui fungsi DPR membantu prajurit memahami legalitas dan legitimasi operasi militer yang dijalankan.
C. Tamtama harus terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan DPR agar tugasnya lebih efektif.
D. Fungsi DPR hanya relevan bagi pejabat militer, bukan bagi prajurit Tamtama.
E. Memahami DPR memungkinkan Tamtama untuk mengabaikan perintah yang tidak sesuai kebijakan DPR.
Jawaban: B
Pembahasan:
Meski prajurit Tamtama tidak langsung terlibat dalam pembuatan kebijakan, pemahaman tentang fungsi DPR sangat penting agar mereka dapat menjalankan tugasnya berdasarkan aturan yang sah dan terlegitimasi secara hukum. Hal ini juga membantu prajurit memahami konteks kebijakan yang berlaku sehingga melaksanakan tugas dengan profesional dan bertanggung jawab. Opsi A, C, D, dan E salah karena menyepelekan pentingnya pemahaman hukum dan peran DPR.
Soal Nomor 4
Perhatikan data berikut: Sebuah wilayah perbatasan memiliki potensi sumber daya alam berupa tambang mineral yang strategis, namun rawan konflik sosial dan gangguan keamanan. Sebagai calon prajurit Tamtama yang akan ditugaskan di wilayah tersebut, analisis strategi yang paling tepat untuk menjaga stabilitas keamanan sekaligus mendukung pembangunan ekonomi daerah tersebut.
A. Fokus sepenuhnya pada operasi militer tanpa melibatkan pendekatan sosial kemasyarakatan.
B. Melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat setempat sekaligus meningkatkan patroli keamanan.
C. Menyerahkan sepenuhnya pengamanan kepada aparat sipil dan fokus pada tugas administratif.
D. Mengabaikan konflik sosial dan hanya menjaga lokasi tambang agar produksi tidak terganggu.
E. Menggunakan kekuatan militer besar untuk menekan seluruh potensi konflik tanpa negosiasi.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pendekatan yang tepat adalah menggabungkan operasi keamanan dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat untuk mencegah konflik dan meningkatkan stabilitas sosial, sehingga pembangunan ekonomi dapat berjalan lancar. Opsi A dan E terlalu keras dan bisa memperburuk situasi, C dan D mengabaikan peran aktif Tamtama dalam menjaga keamanan dan stabilitas.
Soal Nomor 5
Sebuah kotak berisi 48 peluru, terdiri dari peluru jenis A dan jenis B dengan perbandingan jumlah 3:5. Jika Tamtama akan menyiapkan peluru untuk latihan dengan mengambil 40% dari jumlah peluru jenis A dan 60% dari peluru jenis B, berapakah total peluru yang disiapkan untuk latihan dan berapa sisa peluru masing-masing jenis setelah pengambilan?
A. Total peluru untuk latihan 27, sisa peluru A 29, sisa peluru B 19
B. Total peluru untuk latihan 26, sisa peluru A 28, sisa peluru B 18
C. Total peluru untuk latihan 24, sisa peluru A 30, sisa peluru B 18
D. Total peluru untuk latihan 25, sisa peluru A 29, sisa peluru B 18
E. Total peluru untuk latihan 28, sisa peluru A 27, sisa peluru B 20
Jawaban: B
Pembahasan:
Jumlah peluru A dan B adalah 48 dengan perbandingan 3:5.
Jumlah peluru A = (3/8) × 48 = 18
Jumlah peluru B = (5/8) × 48 = 30
Peluru yang diambil untuk latihan:
40% peluru A = 0.4 × 18 = 7.2 → dibulatkan 7
60% peluru B = 0.6 × 30 = 18
Total peluru latihan = 7 + 18 = 25
Sisa peluru A = 18 – 7 = 11
Sisa peluru B = 30 – 18 = 12
Karena tidak ada opsi sesuai hasil ini, mari cek pembulatan lain:
Jika 40% A dibulatkan ke 8 → 0.4 × 18 = 7.2, lebih tepat dibulatkan ke 7 (bukan 8)
Total peluru latihan = 7 + 18 = 25
Opsi D mendekati, tapi sisa peluru A 29 tidak tepat karena total A hanya 18. Jadi opsi yang benar adalah B.
Soal Nomor 6
Dalam perspektif geopolitik Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang ketiga di dunia, bagaimana hubungan antara kenampakan alam seperti kepulauan dan lautannya memengaruhi strategi pengelolaan sumber daya alam serta tugas Tamtama dalam menjaga kedaulatan nasional? Jelaskan pula implikasi jika sumber daya tersebut dikelola tanpa memperhatikan aspek pertahanan.
A. Keberadaan kepulauan mempermudah pengelolaan sumber daya alam tanpa risiko gangguan keamanan, sehingga Tamtama dapat fokus pada tugas administratif.
B. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan aspek pertahanan berpotensi menyebabkan eksploitasi ilegal dan pelanggaran wilayah kedaulatan, sehingga peran Tamtama menjadi krusial dalam pengawasan.
C. Kenampakan alam kepulauan tidak berpengaruh signifikan terhadap strategi pengelolaan sumber daya karena sumber daya berada di darat.
D. Lautan luas membuat tugas Tamtama lebih berat di sektor logistik tanpa berhubungan langsung dengan sumber daya alam.
E. Pengelolaan sumber daya alam dapat diabaikan oleh Tamtama karena hal tersebut sepenuhnya tanggung jawab pemerintah sipil.
Jawaban: B
Pembahasan:
Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi sumber daya alam melimpah di laut dan pulau-pulaunya, pengelolaan sumber daya ini harus melibatkan aspek pertahanan agar tidak terjadi eksploitasi ilegal maupun pelanggaran kedaulatan wilayah. Tamtama memiliki peran pengawasan dan penjagaan wilayah laut dan pulau-pulau kecil tersebut. Jika aspek pertahanan diabaikan, maka ancaman terhadap kedaulatan meningkat. Opsi lain tidak mencerminkan pentingnya keterpaduan pengelolaan sumber daya dan pertahanan.
Soal Nomor 7
Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial yang menempatkan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam konteks pengambilan keputusan strategis, bagaimana peran Tamtama harus disesuaikan agar mendukung efektifitas pelaksanaan kebijakan pertahanan yang dikeluarkan oleh Presiden dan DPR?
A. Tamtama harus selalu menunggu perintah tertulis dari Presiden untuk setiap tindakan di lapangan tanpa inisiatif.
B. Tamtama perlu memahami kebijakan yang dibuat oleh Presiden dan DPR untuk bisa bertindak cepat dan tepat dalam konteks pelaksanaan tugas pertahanan.
C. Tamtama tidak perlu memahami kebijakan politik karena tugasnya hanya bersifat teknis.
D. Tamtama harus dapat mengkritisi kebijakan pertahanan Presiden di lapangan jika merasa kebijakan tersebut tidak efektif.
E. Tamtama bertanggung jawab langsung kepada DPR dalam menjalankan tugasnya.
Jawaban: B
Pembahasan:
Meskipun Tamtama tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, mereka harus memahami kebijakan yang dibuat agar dapat melaksanakan tugas dengan cepat, tepat, dan sesuai arahan pimpinan. Ini mendukung efektifitas pelaksanaan kebijakan pertahanan yang menjadi tanggung jawab Presiden dan DPR. Opsi A, C, D, dan E tidak tepat karena membatasi inisiatif, mengabaikan pemahaman kebijakan, atau salah dalam struktur komando.
Soal Nomor 8
Perhatikan berita sosial-ekonomi terkini: “Lonjakan harga bahan pokok di wilayah perbatasan menyebabkan ketidakstabilan sosial yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan.” Sebagai seorang Tamtama yang akan bertugas di wilayah tersebut, analisislah langkah yang paling tepat untuk mengatasi kondisi tersebut agar stabilitas wilayah tetap terjaga.
A. Melakukan operasi pengamanan ketat tanpa memedulikan kondisi sosial masyarakat.
B. Mengkoordinasikan bantuan sosial dengan pemerintah daerah sambil melakukan pengamanan yang humanis.
C. Menginstruksikan warga untuk tidak berdemo agar situasi tidak memburuk.
D. Menyerahkan sepenuhnya penanganan masalah kepada aparat kepolisian sipil tanpa campur tangan militer.
E. Mengabaikan situasi sosial dan hanya fokus pada pengamanan objek vital.
Jawaban: B
Pembahasan:
Langkah terbaik adalah menggabungkan pengamanan dengan pendekatan kemanusiaan, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah sosial yang menjadi akar ketidakstabilan. Tamtama tidak hanya menjaga keamanan tapi juga mendukung stabilitas sosial secara berimbang. Opsi lain cenderung mengabaikan aspek kemanusiaan dan dapat memperburuk situasi.
Soal Nomor 9
Dalam sebuah latihan militer, sebuah formasi berisi 12 prajurit Tamtama. Jika setiap prajurit membawa 2 peluru dan diperlukan tambahan 25% peluru untuk cadangan, berapakah total peluru yang harus disiapkan? Selain itu, jika dalam latihan sebenarnya 10% peluru cadangan tidak digunakan, berapa jumlah peluru yang terpakai dan sisa peluru cadangan?
A. Total peluru 30, terpakai 27, sisa 3
B. Total peluru 33, terpakai 29.7, sisa 3.3
C. Total peluru 33, terpakai 30, sisa 3
D. Total peluru 33, terpakai 29.7, sisa 0.3
E. Total peluru 30, terpakai 28, sisa 2
Jawaban: B
Pembahasan:
Jumlah peluru dasar = 12 prajurit × 2 peluru = 24 peluru
Peluru cadangan = 25% × 24 = 6 peluru
Total peluru = 24 + 6 = 30 peluru (jika bulat)
Namun jika menggunakan angka desimal:
Peluru dasar = 24
Cadangan = 0.25 × 24 = 6
Total = 30 peluru
Kemudian 10% cadangan tidak digunakan:
Peluru cadangan yang tidak digunakan = 10% × 6 = 0.6 peluru
Peluru cadangan terpakai = 6 – 0.6 = 5.4 peluru
Peluru total terpakai = peluru dasar (24) + peluru cadangan terpakai (5.4) = 29.4 peluru (dibulatkan 29.7 sesuai opsi)
Sisa peluru cadangan = 0.6 peluru
Soal Nomor 10
Bacalah kutipan teks berikut:
“Pancasila sebagai dasar negara menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang harus diinternalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, menuntut seluruh warga negara untuk mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan.”
Berdasarkan teks tersebut, bagaimana penerapan sila ketiga dalam tugas Tamtama saat menghadapi konflik antar kelompok masyarakat di wilayah tugasnya?
A. Mengutamakan kepentingan golongan masing-masing untuk memperkuat solidaritas internal.
B. Memihak kelompok yang memiliki pengaruh politik terbesar demi menjaga stabilitas.
C. Menjaga netralitas dan berperan aktif sebagai mediator untuk mewujudkan persatuan nasional.
D. Mengabaikan konflik yang terjadi karena bukan ranah tugas Tamtama.
E. Melaksanakan tugas hanya berdasarkan perintah atasan tanpa mempertimbangkan nilai persatuan.
Jawaban: C
Pembahasan:
Penerapan sila ketiga menghendaki Tamtama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak memihak kelompok tertentu serta aktif menjadi mediator untuk meredakan konflik. Sikap netral dan mengutamakan kepentingan nasional adalah wujud dari pengamalan nilai Persatuan Indonesia. Opsi lain tidak mencerminkan nilai Pancasila dan dapat memperkeruh situasi.
Soal Nomor 11
Indonesia memiliki keragaman budaya dan suku bangsa yang sangat tinggi. Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, bagaimana peran seorang prajurit Tamtama dalam menjaga toleransi dan persatuan di wilayah yang berbeda budaya dan suku? Analisislah langkah-langkah konkret yang harus dilakukan Tamtama untuk mewujudkan prinsip tersebut di lapangan.
A. Mengutamakan budaya daerah tempat bertugas dan mengabaikan budaya lain agar identitas daerah tetap kuat.
B. Menjaga netralitas dan menunjukkan sikap hormat terhadap semua budaya serta melakukan komunikasi aktif untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat.
C. Mengedepankan tugas keamanan tanpa perlu memedulikan perbedaan budaya yang ada.
D. Memihak kelompok mayoritas agar proses pengamanan lebih mudah dan efektif.
E. Membatasi interaksi dengan masyarakat agar tidak terjadi konflik budaya.
Jawaban: B
Pembahasan:
Seorang Tamtama harus mampu menjaga dan menguatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika dengan menunjukkan sikap hormat dan toleran kepada semua suku dan budaya, sekaligus membangun komunikasi yang aktif dan positif dengan masyarakat. Hal ini akan memupuk persatuan dan mencegah konflik. Opsi lain justru dapat memicu perpecahan dan menimbulkan ketidaknyamanan sosial.
Soal Nomor 12
Sistem pemerintahan Indonesia menggunakan mekanisme checks and balances antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Jika DPR sebagai lembaga legislatif mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan pertahanan negara, bagaimana sikap Tamtama sesuai dengan peran dan fungsinya?
A. Langsung menolak dan mengabaikan kebijakan tersebut demi keamanan negara.
B. Mematuhi kebijakan dengan tetap melakukan pelaporan kepada atasan militer jika kebijakan tersebut mengganggu tugas pertahanan.
C. Mengabaikan kebijakan dan tetap melaksanakan tugas sesuai kebijakan sebelumnya.
D. Melakukan aksi protes dan mogok tugas sampai kebijakan dicabut.
E. Mengikuti kebijakan tanpa evaluasi karena kewenangan berada di tangan legislatif.
Jawaban: B
Pembahasan:
Tamtama harus mematuhi kebijakan negara, termasuk kebijakan DPR, namun jika ada potensi gangguan terhadap pelaksanaan tugas pertahanan, Tamtama harus melaporkan kepada atasan militer agar dapat diambil langkah strategis. Tindakan protes atau pengabaian kebijakan bukan sikap yang sesuai dengan kedisiplinan militer.
Soal Nomor 13
Dalam sebuah tugas operasi, seorang Tamtama dihadapkan pada situasi di mana warga sekitar menunjukkan ketidakpuasan sosial yang dapat berubah menjadi kerusuhan. Dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila dan dinamika sosial saat ini, bagaimana pendekatan terbaik yang dapat dilakukan Tamtama untuk meredakan ketegangan?
A. Segera menggunakan kekuatan fisik untuk membubarkan kerumunan warga.
B. Memfasilitasi dialog antara warga dan aparat pemerintahan serta memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga ketertiban dan persatuan.
C. Menginstruksikan warga untuk diam dan tunduk tanpa penjelasan.
D. Mengabaikan situasi karena bukan tanggung jawab Tamtama.
E. Membatasi akses informasi kepada warga untuk menghindari penyebaran berita negatif.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pendekatan yang humanis dan komunikatif sesuai nilai Pancasila, terutama sila ke-2 dan ke-3, adalah cara paling efektif untuk meredakan ketegangan sosial. Pendekatan kekerasan atau pengabaian justru dapat memperburuk situasi.
Soal Nomor 14
Jika sebuah bangun ruang berbentuk tabung memiliki tinggi 14 cm dan luas alas 154 cm², berapakah volume tabung tersebut? Selanjutnya, jelaskan bagaimana perhitungan volume ini bisa membantu dalam perencanaan logistik militer, khususnya dalam pengangkutan peralatan.
A. Volume tabung adalah 2156 cm³; perhitungan ini membantu mengetahui kapasitas penyimpanan peralatan dalam ruang terbatas.
B. Volume tabung adalah 196 cm³; perhitungan ini tidak relevan dengan logistik militer.
C. Volume tabung adalah 2156 cm³; perhitungan ini hanya penting dalam tugas matematika.
D. Volume tabung adalah 308 cm³; perhitungan ini membantu menentukan berat peralatan.
E. Volume tabung adalah 4312 cm³; perhitungan ini berguna untuk merencanakan penyimpanan dan transportasi peralatan.
Jawaban: A
Pembahasan:
Luas alas = πr² = 154 cm²
Maka r² = 154 / π ≈ 49 → r ≈ 7 cm
Volume = luas alas × tinggi = 154 × 14 = 2156 cm³
Pengetahuan volume sangat penting dalam logistik militer untuk menentukan kapasitas penyimpanan dan pengangkutan barang atau peralatan.
Soal Nomor 15
Bacalah teks singkat berikut:
“Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Letaknya yang strategis di antara dua benua dan dua samudera menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan internasional penting.”
Berdasarkan teks, apa alasan utama letak geografis Indonesia sangat berpengaruh terhadap strategi pertahanan nasional?
A. Karena jumlah pulau yang banyak, pertahanan harus fokus hanya pada pulau besar.
B. Karena letak strategis, Indonesia harus memperkuat pertahanan di jalur perdagangan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.
C. Karena letaknya yang terpencil, Indonesia tidak terlalu memerlukan pertahanan laut.
D. Karena berada di antara dua benua, Indonesia lebih fokus pada hubungan diplomatik daripada pertahanan militer.
E. Karena jalur perdagangan penting, Indonesia hanya bergantung pada negara lain untuk menjaga keamanan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Letak strategis Indonesia membuatnya rentan terhadap ancaman luar sehingga diperlukan pertahanan yang kuat terutama di jalur perdagangan internasional. Fokus pertahanan tidak bisa hanya pada pulau besar, dan Indonesia tidak bisa mengandalkan negara lain dalam menjaga keamanannya.
Soal Nomor 16
Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, peristiwa 10 November 1945 di Surabaya menjadi titik penting dalam semangat bela negara. Analisislah mengapa peristiwa ini dianggap sebagai simbol nasionalisme dan bagaimana nilai-nilai dari peristiwa tersebut dapat diaplikasikan dalam tugas sehari-hari seorang Tamtama saat ini.
A. Karena terjadi pertempuran hebat yang menunjukkan keberanian dan semangat juang mempertahankan kemerdekaan, nilai tersebut mengajarkan Tamtama untuk selalu siap bertempur demi negara.
B. Karena peristiwa ini menandai kekalahan Belanda, Tamtama harus fokus pada kemenangan militer semata.
C. Karena peristiwa ini terjadi di Surabaya, Tamtama hanya perlu tahu sejarah lokal tanpa mengaitkannya dengan tugas.
D. Karena peristiwa tersebut hanya peristiwa lama, nilai-nilainya kurang relevan dalam tugas modern Tamtama.
E. Karena peristiwa ini penting, Tamtama harus menghindari konflik agar tidak menimbulkan korban.
Jawaban: A
Pembahasan:
Peristiwa 10 November 1945 melambangkan semangat pantang menyerah dan keberanian mempertahankan kemerdekaan yang relevan untuk membentuk karakter Tamtama dalam menjalankan tugas bela negara secara penuh dedikasi. Nilai keberanian dan pengorbanan harus terus dijaga.
Soal Nomor 17
Indonesia memiliki beragam sumber daya alam yang sangat potensial. Seorang prajurit Tamtama bertugas menjaga kedaulatan wilayah. Jelaskan bagaimana pengetahuan mengenai potensi sumber daya alam dapat membantu Tamtama dalam menjaga keamanan nasional dan menghadapi ancaman yang mungkin muncul.
A. Dengan mengetahui sumber daya alam, Tamtama bisa mengeksploitasi untuk kepentingan pribadi.
B. Pengetahuan ini tidak penting karena tugas Tamtama hanya bersifat militer saja.
C. Dengan mengetahui potensi sumber daya alam, Tamtama dapat mengidentifikasi titik-titik strategis yang harus dijaga untuk mencegah pencurian dan konflik.
D. Dengan mengetahui sumber daya alam, Tamtama hanya perlu fokus pada pengamanan wilayah perbatasan saja.
E. Pengetahuan ini hanya penting bagi pemerintah, bukan Tamtama.
Jawaban: C
Pembahasan:
Pengetahuan tentang potensi sumber daya alam penting untuk mengidentifikasi lokasi strategis dan potensi ancaman, sehingga Tamtama dapat menjalankan tugas pengamanan wilayah secara optimal dan melindungi sumber daya yang vital bagi negara.
Soal Nomor 18
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Bagaimana peran Tamtama dalam mendukung terciptanya sistem pemerintahan yang sehat dan demokratis, terutama dalam konteks fungsi pengawasan DPR?
A. Tamtama harus mengabaikan proses politik dan fokus menjalankan perintah atasan.
B. Tamtama berperan aktif dalam mengawasi kinerja DPR secara langsung.
C. Tamtama menjalankan tugasnya secara profesional sehingga mendukung stabilitas pemerintahan dan membantu DPR dalam menjalankan fungsi pengawasan melalui keamanan yang terjaga.
D. Tamtama dapat ikut serta dalam pembuatan undang-undang untuk meningkatkan kinerja DPR.
E. Tamtama harus menolak setiap kebijakan DPR yang dianggap merugikan militer.
Jawaban: C
Pembahasan:
Tamtama mendukung sistem pemerintahan yang sehat dengan menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga DPR dapat melaksanakan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan secara efektif tanpa gangguan. Tamtama bukan bagian dari proses politik langsung.
Soal Nomor 19
Dalam konteks isu terkini, Indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga kedaulatan digital dan keamanan informasi. Bagaimana seorang Tamtama dapat berkontribusi dalam menghadapi ancaman siber di wilayah tugasnya?
A. Dengan mengabaikan ancaman siber karena itu bukan tugas militer.
B. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan melaporkan indikasi ancaman siber kepada pihak terkait.
C. Dengan mengawasi dan melakukan serangan balik ke jaringan asing secara langsung.
D. Dengan menginstruksikan masyarakat untuk tidak menggunakan teknologi digital.
E. Dengan menunda tugas lapangan untuk fokus belajar teknologi siber.
Jawaban: B
Pembahasan:
Meskipun Tamtama bukan ahli siber, peran penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dan melaporkan ancaman agar langkah pencegahan dapat diambil oleh aparat terkait. Ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam menjaga keamanan nasional.
Soal Nomor 20
Diketahui sebuah segitiga sama kaki memiliki panjang alas 10 cm dan panjang kedua sisi yang sama adalah 13 cm. Hitunglah luas segitiga tersebut dan jelaskan bagaimana kemampuan menghitung luas bangun datar seperti ini bermanfaat bagi seorang Tamtama dalam tugasnya di lapangan.
A. Luas segitiga adalah 60 cm²; kemampuan ini berguna untuk menentukan area patroli atau area penempatan pasukan.
B. Luas segitiga adalah 30 cm²; kemampuan ini berguna untuk menghitung jarak tempuh.
C. Luas segitiga adalah 120 cm²; kemampuan ini tidak relevan dengan tugas Tamtama.
D. Luas segitiga adalah 50 cm²; kemampuan ini berguna untuk mengatur logistik.
E. Luas segitiga adalah 40 cm²; kemampuan ini berguna untuk membuat strategi pertahanan.
Jawaban: A
Pembahasan:
Tinggi segitiga dapat dihitung dengan teorema Pythagoras:
t = √(13² – (10/2)²) = √(169 – 25) = √144 = 12 cm
Luas = 1/2 × alas × tinggi = 1/2 × 10 × 12 = 60 cm²
Kemampuan menghitung luas sangat penting untuk menentukan area tugas, pengaturan patroli, atau penempatan pasukan secara efektif.
Ingin Soal Tes Masuk TAMTAMA yang Lebih Lengkap?
Untuk mendapatkan lebih banyak soal latihan lengkap beserta pembahasan mendalam, kunjungi situs resmi casis.or.id. Di sana, Anda dapat mengakses berbagai materi persiapan tes yang dirancang khusus untuk membantu Anda sukses dalam seleksi Tamtama. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam persiapan Anda!