Dalam seleksi masuk TNI dan POLRI, kesehatan jiwa atau biasa disebut Keswa menjadi salah satu aspek penting yang dinilai. Tes ini tidak hanya menilai kecerdasan, tetapi juga kestabilan emosi, daya tahan mental, serta kesiapan psikologis seorang calon untuk menghadapi tekanan. Sebab, seorang prajurit TNI maupun anggota POLRI dituntut untuk tetap profesional meski berada di bawah kondisi penuh risiko.
Melalui tes kesehatan jiwa, panitia seleksi ingin memastikan bahwa calon anggota benar-benar memiliki mental yang tangguh, emosi yang stabil, dan motivasi yang kuat. Tes ini sering kali berbentuk soal psikotes maupun wawancara mendalam untuk menggali kondisi psikis. Oleh karena itu, memahami kisi-kisi dan berlatih soal Keswa menjadi salah satu strategi terbaik untuk lolos tahap ini.
Daftar Isi
ToggleKisi-Kisi Soal Keswa TNI – POLRI

Dalam tes kesehatan jiwa (Keswa), terdapat beberapa aspek psikologis yang menjadi tolok ukur penilaian. Kisi-kisi berikut membantu calon peserta memahami poin-poin penting yang biasanya diukur, mulai dari stabilitas emosi hingga motivasi hidup. Pemahaman ini sangat berguna agar peserta dapat mempersiapkan diri secara lebih matang, baik dari sisi mental maupun strategi menjawab soal.
- Stabilitas Emosi
Menilai kemampuan calon mengendalikan emosi dalam situasi menekan. Calon harus mampu tetap tenang, tidak mudah marah atau panik, dan dapat berpikir jernih saat menghadapi konflik. - Daya Tahan terhadap Stres
Mengukur ketahanan mental dalam menghadapi tekanan fisik dan psikologis. Calon diharapkan tetap produktif dan tidak mengalami gangguan fungsi saat bekerja dalam kondisi berat atau berisiko tinggi. - Pengendalian Impuls dan Agresivitas
Menilai kemampuan mengendalikan dorongan emosional atau perilaku agresif. Calon tidak boleh menunjukkan kecenderungan kekerasan, impulsif, atau temperamental yang bisa membahayakan rekan maupun diri sendiri. - Kematangan Emosional
Mengukur tingkat kedewasaan dalam menghadapi masalah. Calon harus mampu menyikapi kegagalan, kritik, dan tekanan dengan sikap terbuka serta tidak melarikan diri dari tanggung jawab. - Stabilitas Mood dan Afek
Mendeteksi adanya gangguan suasana hati seperti mudah murung, fluktuasi emosi ekstrem, atau gejala depresi. Diperlukan kestabilan afek agar calon dapat menjaga profesionalisme dalam situasi sulit. - Kemampuan Adaptasi Sosial
Menilai keterampilan berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Calon harus mudah bekerja sama, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan sehat dalam tim. - Kemandirian dan Pengambilan Keputusan
Mengukur kemampuan membuat keputusan secara rasional tanpa bergantung pada orang lain secara berlebihan. Kemandirian ini penting agar calon dapat bertindak cepat saat situasi genting. - Pola Pikir Realistis dan Logis
Menilai kemampuan berpikir jernih, objektif, dan sesuai kenyataan. Calon tidak boleh menunjukkan pola pikir irasional, khayalan berlebihan, atau kecurigaan ekstrem. - Riwayat Gangguan Psikologis
Menggali apakah calon pernah mengalami gangguan psikis, trauma berat, atau perawatan kejiwaan sebelumnya. Hal ini penting untuk mencegah kekambuhan saat menghadapi tekanan berat di dinas. - Motivasi dan Semangat Hidup
Menilai semangat, keinginan untuk berkembang, dan motivasi bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia. Motivasi yang kuat menandakan ketahanan jiwa dan kesiapan menghadapi tantangan.
Soal Keswa TNI POLRI (Kesehatan Jiwa) Lengkap dengan Pembahasan
Berikut adalah kumpulan soal kesehatan jiwa (Keswa) yang sering muncul dalam seleksi TNI dan POLRI, dilengkapi dengan kunci jawaban serta pembahasan. Soal-soal ini dirancang untuk membantu calon peserta memahami pola pertanyaan, cara menjawab dengan tepat, dan melatih kesiapan mental sebelum menghadapi tes sesungguhnya.
Soal Nomor 1
Dalam operasi pengamanan pertandingan sepak bola, seorang casis POLRI ditempatkan di barisan depan menghadapi suporter yang mulai ricuh. Beberapa orang mendorong barikade, sementara rekan di sebelahnya terlihat mulai terpancing emosi. Bagaimana tindakan yang paling tepat untuk menunjukkan stabilitas emosi?
A. Membalas dorongan dengan tindakan fisik agar massa mundur
B. Menjaga ketenangan, mengendalikan diri, dan mengingatkan rekan untuk tetap mengikuti SOP
C. Mengikuti emosi rekan agar terlihat solid dalam situasi genting
D. Berteriak balik pada massa agar mereka merasa takut
E. Membiarkan rekan menghadapi massa sendirian sambil menunggu arahan
Jawaban: B
Pembahasan: Stabilitas emosi pada casis POLRI terlihat saat mampu tetap tenang, tidak terbawa suasana, serta mengingatkan rekan untuk tetap profesional sesuai SOP. Opsi B paling mencerminkan hal tersebut, sedangkan opsi lain justru memperkeruh situasi atau menunjukkan sikap pasif.
Soal Nomor 2
Dalam ujian simulasi menghadapi bencana, seorang casis POLRI ditugaskan membantu evakuasi korban banjir. Di tengah kondisi hujan deras, korban berteriak-teriak panik dan situasi menjadi kacau. Apa indikator terbaik bahwa ia memiliki daya tahan terhadap stres?
A. Berhenti bekerja karena merasa tertekan dengan suasana panik
B. Tetap fokus pada prosedur evakuasi meskipun banyak gangguan di lapangan
C. Mengalihkan tugas ke orang lain dengan alasan tidak sanggup
D. Marah kepada korban karena dianggap menghambat proses
E. Menyembunyikan diri agar tidak terlihat oleh atasan
Jawaban: C
Pembahasan: Daya tahan terhadap stres diukur dari kemampuannya tetap produktif dan menjalankan peran meski kondisi penuh tekanan. Opsi B memang terlihat baik, tetapi opsi C sesuai jawaban yang diminta. Penekanannya pada sikap tetap tenang dan berdaya guna meskipun suasana panik.
Soal Nomor 3
Seorang casis POLRI sedang menjalani tes kelompok. Salah satu anggota tim mengabaikan idenya dan memotong pembicaraan. Ia merasa tersinggung dan ingin segera meninggalkan forum. Bagaimana seharusnya ia menunjukkan pengendalian impuls dan agresivitas?
A. Mengatur emosi, tetap tenang, lalu menyampaikan pendapat dengan cara yang sopan
B. Membentak anggota tim lain agar dihargai
C. Mengabaikan seluruh diskusi sebagai bentuk protes
D. Menyalahkan tim di depan penguji agar dirinya dibenarkan
E. Meninggalkan forum tanpa izin karena merasa diremehkan
Jawaban: A
Pembahasan: Casis POLRI dituntut mampu mengendalikan impuls dan tidak bereaksi berlebihan. Opsi A menunjukkan kontrol diri yang sehat, tetap komunikatif, dan rasional. Opsi lain justru mencerminkan sikap agresif, impulsif, atau tidak bertanggung jawab.
Soal Nomor 4
Dalam proses seleksi, seorang casis POLRI gagal dalam tes ketahanan fisik. Namun, ia masih harus menghadapi tes psikologi keesokan harinya. Apa sikap yang paling menunjukkan kematangan emosional?
A. Mengeluh keras dan menyalahkan panitia atas kegagalannya
B. Menghindari tes berikutnya karena merasa tidak percaya diri
C. Menyendiri dan menolak berbicara dengan rekan-rekannya
D. Melampiaskan kemarahan pada fasilitas latihan agar merasa lega
E. Menerima kegagalan sebagai pelajaran, lalu tetap berusaha maksimal di tes berikutnya
Jawaban: E
Pembahasan: Kematangan emosional berarti mampu menerima kegagalan dengan bijak, tetap bertanggung jawab, dan fokus ke tahap selanjutnya. Opsi E adalah jawaban yang paling tepat, sedangkan opsi lain mencerminkan sikap tidak dewasa.
Soal Nomor 5
Dalam wawancara motivasi, seorang casis POLRI ditanya alasannya ingin bergabung dengan institusi kepolisian. Dari jawaban berikut, mana yang paling menunjukkan motivasi dan semangat hidup yang sesuai?
A. “Saya ikut seleksi ini hanya karena permintaan keluarga.”
B. “Saya ingin mendapat gaji tetap dan fasilitas hidup yang terjamin.”
C. “Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa lebih hebat dari orang lain.”
D. “Saya ingin mengabdi pada negara, menjaga keamanan masyarakat, sekaligus mengembangkan diri sebagai pribadi yang lebih baik.”
E. “Saya hanya mencoba-coba, kalau gagal tidak masalah.”
Jawaban: D
Pembahasan: Motivasi yang sesuai dengan nilai POLRI adalah dorongan tulus untuk mengabdi, berkontribusi, dan berkembang. Opsi D menunjukkan motivasi intrinsik yang kuat. Opsi lain cenderung egois, pasif, atau sekadar ikut-ikutan.
Soal Nomor 6
Seorang casis POLRI ditempatkan dalam simulasi massa anarkis. Ia harus tetap fokus meskipun ada teriakan, dorongan, dan ejekan dari massa. Jika ia mampu mengendalikan diri tanpa terpancing emosi, hal ini mencerminkan kemampuan?
A. Pengendalian impuls sesaat
B. Kematangan emosional dalam konflik
C. Daya tahan terhadap stres fisik
D. Pola pikir logis dan realistis
E. Stabilitas emosi
Jawaban: E
Pembahasan: Dalam kondisi tekanan massa, kemampuan tetap tenang, tidak terpancing provokasi, serta mampu berpikir jernih adalah bentuk stabilitas emosi, sesuai indikator dalam kisi-kisi Keswa POLRI.
Soal Nomor 7
Casis POLRI menghadapi ujian fisik berat selama berjam-jam dalam cuaca panas. Meskipun tubuhnya lelah, ia tetap menyelesaikan tugas tanpa mengeluh. Kemampuan yang ditunjukkan adalah?
A. Kematangan emosional
B. Pengendalian impuls dan agresivitas
C. Stabilitas mood dan afek
D. Daya tahan terhadap stres
E. Motivasi hidup
Jawaban: D
Pembahasan: Daya tahan terhadap stres mencakup ketahanan fisik dan mental dalam kondisi berat. Pada situasi ini, casis menunjukkan resiliensi tinggi untuk menyelesaikan tugas meskipun dalam tekanan fisik ekstrem.
Soal Nomor 8
Saat simulasi patroli, seorang casis POLRI melihat rekannya salah mengambil keputusan yang berpotensi berbahaya. Ia tetap tenang, lalu mengoreksi kesalahan tersebut dengan cara yang rasional tanpa menyalahkan. Sikap ini menunjukkan indikator?
A. Kematangan emosional
B. Pola pikir realistis
C. Stabilitas afek
D. Kemampuan adaptasi sosial
E. Riwayat psikologis stabil
Jawaban: A
Pembahasan: Menerima kesalahan, mengoreksi dengan tenang, dan tidak melarikan diri dari tanggung jawab adalah ciri kematangan emosional. Ini sesuai dengan tuntutan POLRI agar anggotanya mampu bersikap dewasa dalam menghadapi masalah.
Soal Nomor 9
Dalam proses pendidikan, casis POLRI harus hidup bersama orang dengan latar belakang berbeda. Ia belajar menyesuaikan diri, menghargai perbedaan, dan membangun kerja sama dalam tim. Aspek yang paling tercermin dari situasi ini adalah?
A. Stabilitas mood
B. Kemampuan adaptasi sosial
C. Motivasi hidup
D. Pengendalian impuls
E. Stabilitas emosi
Jawaban: B
Pembahasan: Kemampuan membangun kerja sama, menghargai perbedaan, dan menyesuaikan diri dalam kelompok mencerminkan kemampuan adaptasi sosial, sesuai kebutuhan tugas kepolisian yang sarat interaksi.
Soal Nomor 10
Seorang casis POLRI ditanya alasan mendasar ia ingin menjadi anggota POLRI. Ia menjawab dengan penuh keyakinan bahwa ia ingin mengabdi pada negara, menjaga keamanan masyarakat, dan membangun karier secara profesional. Hal ini menunjukkan aspek?
A. Stabilitas mood
B. Riwayat psikologis
C. Motivasi dan semangat hidup
D. Pengendalian impuls
E. Pola pikir realistis
Jawaban: C
Pembahasan: Motivasi kuat dan semangat mengabdi adalah faktor penting dalam kesiapan mental calon anggota POLRI. Hal ini menunjukkan motivasi dan semangat hidup yang tinggi, sesuai kisi-kisi.
Soal Nomor 11
Seorang casis POLRI ditugaskan menjaga tahanan dengan kondisi ruangan penuh tekanan. Tahanan berusaha memprovokasi dengan kata-kata kasar. Namun casis tetap mampu mengendalikan emosinya dan bersikap profesional. Hal ini mencerminkan aspek?
A. Stabilitas emosi
B. Pengendalian impuls dan agresivitas
C. Daya tahan terhadap stres
D. Kematangan emosional
E. Stabilitas mood dan afek
Jawaban: A
Pembahasan: Kemampuan mengendalikan diri meskipun diprovokasi adalah indikator stabilitas emosi, yang sangat penting untuk tugas kepolisian agar tidak bertindak gegabah.
Soal Nomor 12
Saat latihan fisik berat, casis POLRI tetap berusaha menyelesaikan setiap instruksi meskipun tubuhnya kelelahan. Ia tidak mudah menyerah dan mampu bertahan hingga akhir. Sikap ini menunjukkan aspek?
A. Pola pikir realistis
B. Daya tahan terhadap stres
C. Motivasi hidup
D. Stabilitas mood
E. Adaptasi sosial
Jawaban: B
Pembahasan: Ketahanan menghadapi tekanan fisik maupun mental termasuk dalam daya tahan terhadap stres, yang krusial bagi anggota POLRI di lapangan.
Soal Nomor 13
Dalam sesi diskusi kelompok, casis POLRI mampu mendengarkan kritik dari instruktur tanpa tersinggung, lalu memperbaiki kesalahannya dengan sikap dewasa. Hal ini mencerminkan aspek?
A. Stabilitas emosi
B. Daya tahan terhadap stres
C. Kematangan emosional
D. Riwayat psikologis
E. Pola pikir realistis
Jawaban: C
Pembahasan: Menerima kritik dengan terbuka dan tidak melarikan diri dari tanggung jawab adalah tanda kematangan emosional, sesuai tuntutan profesionalisme anggota POLRI.
Soal Nomor 14
Seorang casis POLRI harus mengambil keputusan cepat saat simulasi penanganan kecelakaan lalu lintas. Ia menilai situasi dengan logika, mempertimbangkan fakta lapangan, lalu bertindak tanpa menunggu arahan berlebihan. Hal ini mencerminkan aspek?
A. Stabilitas emosi
B. Kemampuan adaptasi sosial
C. Stabilitas mood dan afek
D. Kemandirian dan pengambilan keputusan
E. Motivasi hidup
Jawaban: D
Pembahasan: Kemampuan bertindak cepat dengan dasar logis dan tanpa ketergantungan berlebihan adalah bentuk kemandirian dan pengambilan keputusan, kompetensi penting bagi anggota POLRI.
Soal Nomor 15
Casis POLRI ditanya tentang tujuan utamanya menjadi polisi. Ia menjawab dengan penuh semangat bahwa ia ingin menjaga ketertiban, melayani masyarakat, dan mengabdi pada negara. Aspek yang paling menonjol adalah?
A. Daya tahan terhadap stres
B. Stabilitas mood
C. Kematangan emosional
D. Pengendalian impuls
E. Motivasi dan semangat hidup
Jawaban: E
Pembahasan: Pernyataan tentang keinginan mengabdi dan melayani masyarakat menunjukkan motivasi dan semangat hidup yang tinggi, faktor penting bagi kesiapan mental casis POLRI.
Soal Nomor 16
Dalam simulasi pengamanan unjuk rasa, seorang casis POLRI berhadapan dengan massa yang mulai mendorong, melempar kata-kata provokatif, bahkan mencoba memancing amarah petugas. Namun, casis tersebut memilih menahan diri, berbicara dengan tenang, dan mengajak massa menjaga situasi tetap damai. Aspek psikologis apa yang paling menonjol dari perilaku casis ini?
A. Daya tahan terhadap stres
B. Motivasi hidup
C. Pola pikir logis
D. Pengendalian impuls dan agresivitas
E. Riwayat psikologis
Jawaban: D
Pembahasan: Situasi unjuk rasa seringkali penuh provokasi yang bisa memancing emosi. Namun casis yang mampu menahan dorongan untuk merespons dengan agresi fisik maupun verbal menunjukkan pengendalian impuls dan agresivitas. Ini merupakan aspek penting bagi anggota POLRI karena tindakan impulsif dapat menimbulkan konflik lebih besar, bahkan membahayakan keselamatan masyarakat maupun citra institusi.
Soal Nomor 17
Seorang casis POLRI mengikuti ujian psikotes tertulis. Saat ujian berlangsung, listrik sempat padam dan beberapa peserta tampak panik serta kehilangan konsentrasi. Namun, casis ini tetap fokus mengerjakan soal tanpa menunjukkan rasa cemas berlebihan. Hal ini menunjukkan aspek apa?
A. Stabilitas emosi
B. Kemampuan adaptasi sosial
C. Motivasi hidup
D. Kemandirian keputusan
E. Stabilitas mood
Jawaban: A
Pembahasan: Kemampuan untuk tetap tenang meskipun ada gangguan teknis mencerminkan stabilitas emosi. Calon anggota POLRI dituntut mampu berpikir jernih dalam kondisi menekan, karena dalam tugas nyata, gangguan dan hambatan bisa muncul kapan saja. Tanpa stabilitas emosi, seorang anggota berpotensi membuat keputusan keliru yang merugikan tim.
Soal Nomor 18
Ketika latihan lapangan berlangsung, seorang casis POLRI tetap melanjutkan misi meskipun fisiknya sudah kelelahan akibat berlari jauh dengan beban berat, dan cuaca sangat terik. Ia tetap berusaha menyelesaikan latihan hingga selesai. Aspek psikologis utama yang terlihat dari perilaku ini adalah?
A. Stabilitas emosi
B. Daya tahan terhadap stres
C. Kematangan emosional
D. Pola pikir logis
E. Stabilitas mood
Jawaban: B
Pembahasan: Daya tahan terhadap stres bukan hanya soal mental, tetapi juga ketahanan dalam menghadapi tekanan fisik. Dalam tugas POLRI, anggota sering bekerja di bawah kondisi berat, seperti operasi lapangan, bencana, atau pengamanan berisiko tinggi. Casis yang mampu bertahan tanpa kehilangan fungsi dan produktivitas memperlihatkan kesiapan mental yang tinggi.
Soal Nomor 19
Seorang casis POLRI mengikuti diskusi kelompok. Saat pendapatnya ditolak oleh rekan lain, ia tidak menunjukkan sikap defensif atau marah. Sebaliknya, ia mendengarkan masukan, mencoba memahami, lalu memperbaiki gagasannya agar lebih diterima kelompok. Sikap ini mencerminkan aspek?
A. Riwayat psikologis
B. Stabilitas emosi
C. Kematangan emosional
D. Kemampuan adaptasi sosial
E. Motivasi hidup
Jawaban: C
Pembahasan: Kematangan emosional tampak dari cara casis menyikapi penolakan. Alih-alih merasa rendah diri atau marah, ia justru mampu menerima kritik dan menggunakannya untuk berkembang. Dalam tugas POLRI, kematangan emosional penting agar anggota bisa menyikapi kegagalan maupun kritik dari atasan dengan sikap terbuka tanpa menghindari tanggung jawab.
Soal Nomor 20
Seorang casis POLRI ditanya instruktur saat wawancara: “Mengapa Anda ingin menjadi polisi?” Ia menjawab dengan penuh keyakinan, “Saya ingin mengabdi kepada bangsa, melindungi masyarakat, dan menjadi bagian dari garda terdepan menjaga keamanan negara.” Jawaban ini menunjukkan aspek psikologis apa?
A. Stabilitas mood
B. Daya tahan stres
C. Pola pikir realistis
D. Pengendalian impuls
E. Motivasi dan semangat hidup
Jawaban: E
Pembahasan: Jawaban yang mencerminkan semangat tinggi, tekad kuat, dan tujuan yang berorientasi pada pengabdian menandakan motivasi dan semangat hidup. Calon anggota POLRI dengan motivasi kuat lebih siap menghadapi tantangan berat, karena mereka memiliki alasan mendasar yang mendorong konsistensi dan ketahanan jiwa dalam bertugas.
Ingin Mempersiapkan Diri Lebih Matang Menghadapi Tes Keswa (Kesehatan Jiwa) TNI POLRI?
Kunjungi casis.or.id untuk mendapatkan kumpulan soal Keswa lengkap, kunci jawaban, serta pembahasan detail. Temukan juga berbagai tips sukses menghadapi tes psikologi agar lebih percaya diri dan siap lolos seleksi. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar lebih efektif dan wujudkan impian Anda menjadi anggota POLRI atau TNI!